Mengenal Blockchain
24 Mar 2021 09:29 WIB

Mengenal Blockchain

Beberapa tahun belakangan ini, ramai diperbincangkan istilah blockchain. Blockchain digadang-gadang menjadi teknologi baru yang bisa menggantikan teknologi lama dikarenakan menjanjikan efisiensi dan dampak positif. Blockchain memiliki peran penting terkait meluasnya trend uang digital bitcoin. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai cryptocurrency atau yang lainnya. Kami akan menjelaskan terlebih dahulu teknologi blockchain.

Blockchain adalah sebuah sistem untuk menyimpan transaksi mata uang digital. Sistem ini tidak dikelola oleh sebuah lembaga, melainkan dikelola oleh semua pengguna. Blockchain merupakan sebuah buku besar terdistribusi (distributed ledger) terbuka yang dapat diverifikasi dan permanen. Untuk pemanfaatannya sebagai buku besar terdistribusi, blockchain biasanya dikelola oleh sebuah jaringan peer-to-peer secara kolektif dengan mengikuti protokol tertentu untuk komunikasi antar node dan mengkonfirmasi blok-blok baru.

Jaringan blockchain tidak memliki otoritas pusat. Karena ini adalah catatan buku besar yang dibagikan dan tidak berubah. Informasi di dalamnya terbuka untuk siapa saja dan semua orang dapat melihatnya. Blockchain tidak memiliki biaya transaksi. Salah satu tujuan dari adanya blockchain adalah untuk memotong biaya dari setiap transaksi yang kita lakukan. Misalkan, kita ingin mengirimkan uang kepada teman melalui bank. Biasanya, bank akan memungut biaya untuk setiap transaksi. Dengan adanya teknologi blockchain, transaksi ini gratis. Dikarenakan kita tidak memerlukan pihak ketiga untuk setiap transaksi yang kita lakukan.

Blockchain pertama dikonseptualisasikan oleh seseorang (atau sekelompok orang) yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Kemudian diimplementasikan tahun berikutnya oleh Nakamoto sebagai komponen inti bitcoin (bitcoin core), di mana blockchain difungsikan sebagai buku besar publik untuk semua transaksi yang terjadi di dalam jaringan.

Sebelum adanya teknologi blockchain, kita terbiasa menyimpan data secara terpusat. Dikarenakan data yang terpusat, maka semua data disimpan hanya dalam satu tempat. Dengan begitu, apabila terjadi kerusakan dalam sistem tersebut, maka kita tidak akan dapat menggunakannya untuk transaksi.

Dengan menyimpan data di seluruh jaringan peer-to-peer, blockchain menghilangkan sejumlah resiko yang ada pada data yang dipegang secara terpusat. Dalam blockchain, data yang disimpan tidak dapat dipalsukan atau disunting. Dikarenakan, setiap transaksi yang ada, akan dicatat oleh setiap orang yang terhubung dalam jaringan blockchain.

Blockchain terbuka namun tetap memiliki privasi. Pada saat seseorang melakukan transaksi, identitasnya akan disembunyikan melalui kriptografi dan akan diwakili oleh alamat publik mereka. Struktur database blockchain juga bersifat append only atau hanya bisa menambahkan dan tidak memiliki perintah edit. Untuk itu, hacker tidak bisa melakukan hack untuk merubah datanya.

Blockchain berfungsi sebagai multiversion concurrency control (MVCC) terdistribusi dalam basis data. Sama halnya seperti MVCC dalam mencegah dua transaksi secara bersamaan memodifikasi objek tunggal dalam basis data, blockchain juga mencegah dua transaksi yang menghabiskan output tunggal yang sama dalam blockchain.

Ada banyak peluang untuk memanfaatkan teknologi blockchain, terutama di bidang keuangan atau finansial. Blockchain berpotensi memotong biaya perantara untuk transaksi pengiriman uang. Teknologi blockchain dapat diintegrasikan ke dalam beberapa bidang. Pemanfaatan utama blockchain saat ini adalah sebagai buku besar terdistribusi untuk cryptocurrency, terutama bitcoin. Selain pemanfaatan di bidang finansial, pada tahun 2018 McKinsey juga pernah membuat tabel peluang di berbagai bidang. Mulai dari sektor media, telekomunikasi, medis, pertanian, hingga properti.

Blockchain memiliki potensi besar untuk mengubah operasional model bisnis dalam jangka panjang. Penggunaan blockchain juga menjanjikan efisiensi yang signifikan terhadap rantai pasokan global, transaksi-transaksi keuangan, buku besar asset dan jejaring sosial terdesentralisasi.


Sumber:

[1] lansiti, Marco; Lakhani, Karim R. (Januari 2017). “The Thruth About Blockchain”
[2] https://www.barantum.com/blog/blockchain-adalah/
[3] qwords.com/blog/apa-itu-blockchain/

  • Share This Post: